Silakan klik icon 'baptisan.pptx download file' untuk membaca sharing singkat dalam gambar dan key points tentang keselamatan dan baptisan. |
|
BAPTISAN AIR
(Sumber: Materi Bimbingan Pra-Baptis GBI Tebet Barat Dalam)
A. PENDAHULUAN
Dalam Pengakuan Iman GBI pada alinea ke-6 disebutkan bahwa “setiap orang yang bertobat harus dibaptis secara selam dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus”.
Baptisan Air adalah salah satu Sakramen gerejawi sejak awal abad pertama. Dalam perkembangan pengajaran gereja terdapat perbedaan antara Gereja Roma Katholik yang melaksanakan tujuh Sakramen yaitu Baptisan Air, Eukaristi, Pernikahan, Perminyakan, Penguatan, Pengakuan Dosa dan Imamat, sedangkan Gereja Protestan melaksanakan dua Sakramen saja yaitu Baptisan Air dan Perjamuan Kudus.
Kata Sakramen berasal dari bahasa Latin “Sacramentum” yang mempunyai arti sejumlah uang yang ditetapkan dalam sebuah perkara di pengadilan dengan ketentuan yang menang, uangnya kembali padanya dan yang kalah uangnya tidak kembali, namun uang tersebut diberikan sebagai persembahan kepada allahnya. Dalam perkembangan selanjutnya istilah Sakramen dipakai dalam ketentaraan sebagai semacam sumpah ketaatan kepada komandan mereka, kemudian Kekristenan memakai istilah ini dengan pengertian janji ketaatan kepada Tuhan dan dipakai dalam terjemahan Vulgata dalam pengertian Gerika “musterion” yaitu semacam misteri (mengandung rahasia) yang tidak dapat dijelaskan secara nyata dan rasional, tetapi diterima sebagai kebenaran secara iman.
Sakramen mempunyai 3 komponen yaitu:
1. Visible sign : tanda yang kelihatan yang dapat dirasa oleh indera (senses) dan mempunyai arti spiritual yang dalam, seperti roti, anggur, air baptisan sebagai benda yang sacral/kudus dan sebagai tanda dan meterai (Kej. 9:12-13 ; 17:11 ; Roma 4:11)
2. Spiritual Sign : sebagai tanda anugerah dan dimeteraikan dalam Alkitab disebut “Covenant of Grace” (Kej. 9 : 12, 13 ; 17 : 11, Rm. 4 : 11).
3. Penyatuan antara tanda (sign) dengan benda yang diwakilinya menyatu dalam isi dari sakramen yang tidak berubah secara fisik. Dalam Perjamuan Kudus dilakukan sebagai tindakan iman, menerima roti sebagai tubuh dan anggur sebagai darah. Demikian dalam hal baptisan air diterima sebagai penguburan bersama kematian Tuhan dan dibangkitkan bersama kebangkitan Kristus serta mendapat hidup baru dalam Kristus (1 Kor. 15 : 20 – 22).
B. BAPTISAN
Bila kita membicarakan tentang baptisan, dalam Alkitab terdapat pelbagai baptisan. Seperti yang dikatakan dalam Ibrani 6:2, “yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan”. Setidaknya Alkitab membedakan adanya empat baptisan;
1. Baptisan Pertobatan
Baptisan ini diajarkan dan dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Dalam Matius 3:11a dikatakan bahwa: “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan”.
Dalam Markus 1:4 dijelaskan bahwa Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan “…bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”.
Dalam injil Lukas 3:3 dikatakan: “maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”.
2. Baptisan dalam Penderitaan
Baptisan ini diberi nama baptisan dalam penderitaan karena memang tidak disebutkan secara demikian dalam Alkitab, tetapi ini merupakan kesimpulan dalam Markus 10:38, dimana Yesus berkata: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima”. (Luk. 12:50) “Aku harus menerima baptisan dan betapakah susahnya hatiKu, sebelum hal itu berlangsung”.
3. Baptisan Air
Baptisan air atau Baptisan Kristen ini adalah yang biasa kita kerjakan untuk setiap orang yang percaya kepada Injil dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.
Dalam Markus 16:15-16, Yesus mengatakan : “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahkluk, siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”.
Dan dalam Matius 28:19 dikatakan: “karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
4. Baptisan Roh Kudus
Baptisan dalam Roh Kudus, biasa disingkat menjadi Baptisan Roh Kudus ini dibedakan dengan penerimaan Roh Kudus. Dalam Yohanes 20:22 dikatakan : “Dan sesudah berkata demikian Ia menghembusi mereka dan berkata : “Terimalah Roh Kudus”. Sedangkan dengan jelas dikatakan oleh Yohanes Pembaptis dalam Matius 3:11b: “Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api”.
Dalam Markus 1:8 dikatakan: “Aku membaptis kamu dengan ir, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus”. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus (Luk. 3:16b). Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus (Yoh. 1:33b). Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus (Kis. 1:5).
C. MAKNA BAPTISAN
Ada gereja menganggap bahwa baptisan merupakan syarat keanggotaan gereja bila belum dibaptis oleh gereja yang bersangkutan. Adapula yang menjadikan baptisan sebagai upaya penyembuhan atau perubahan karakter sehingga tanpa mengerti makna baptisan yang Alkitabiah menjadi sesuatu yang mistik.
Makna baptisan secara Alkitabiah dapat kita temukan didalam Alkitab (Rm. 6 : 3 – 11, Kol. 2 : 12, 1 Pet. 3 : 21). Dari ayat-ayat tersebut dapat diterangkan bahwa Baptisan adalah tindakan iman untuk melaksanakan kepercayaan kepada Injil bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, Ia dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ke-3 (1 Kor. 15:3a – 4) sehingga sesuai dengan penjelasan Roma 6:3-5. Maka makna baptisan adalah tindakan iman bahwa kehidupan lama dengan seluruh dosa kita dikuburkan bersama kematian dan penguburan Yesus Kristus dan kita dibangkitkan bersama dengan Yesus Kristus oleh kemuliaan Allah dan memeproleh hidup bariu didalam Yesus Kristus.
D. PELAKSANAAN BAPTISAN
Baptisan dilaksanakan dengan menyelamakan peserta baptisan sesuai dengan arti dan metode yang dilaksanakan dalam Alkitab tentu sesuai dengan arti kata perintah “Baptiste” artinya baptiskan mereka.
Matius 3 : 16: “Sesudah dibaptis, Yesus segera ‘keluar’ dari air” (bukan keluar dari sungai Yordan) air (Yun.) = udatos dan sungai = potamos. Dengan kesimpulan Yesus diselamkan ke dalam air sehingga Ia keluar dari air (Bd. Mrk. 1 : 9-10).
Kis. 8:38 – 39, dikatakan bahwa keduanya turun kedalam air dan Filipus membaptiskan dia, Dan ketika, mereka keluar dari air (anebesan ek tou hudatos = keluar dari dalam air, jelas mengandung arti penyelaman).
Baptisan selam memberi pengertian penguburan = dalam air, dan kebangkitan = keluar dari air (Rm. 6 : 3-4).
Sejajar dengan pengertian Baptis dalam PL diberikan 2 gambaran bahwa bumi dilanda air bah sebagai baptisan bumi (Kej. 7) dan bangsa Israel menyeberang Laut Teberau sebagai baptisan bangsa pilihan. Adapula tradisi penerimaan bangsa non-Yahudi yang masuk agama Yahudi harus dibaptis dengan penyelaman dalam air untuk penyucian dosa dan kehidupan non ke-Yahudiannya. Baptisan dalam terjemahan bahasa Belanda “doop” artinya celup, sama dengan arti kata bapto = celup, maka arti baptisan adalah celup, selam, masuk ke dalam air.
Bagaimana dengan istilah Percik ?
Kata “percik” (Yun.) Rantiso, erantisa, rantismos dalam Alkitab dihubungkan dengan pemercikkan darah dan dalam PL dihubungkan dengan pengkudusan sehingga dalam PB pun mempunyai kaitan dengan pengkudusan dan pengampunan (Ibr. 9:19-22 ; 9:13 ; 11:28 ; 12:24 ; 1 Pet.1:2) namun demikian dalam PB yang diperintahkan Tuhan adalah Baptisan yang secara harafiah berarti penyelaman atau pencelupan. Kesaksian Alkitab bagi orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus selalu dibaptis selam.
Bagaimana dengan bayi dan anak-anak kecil ?
Dalam Alktab, syarat untuk dibaptis adalah bertobat (Kis. 2:38) percaya dan menerima Yesus serta menjadi murid Tuhan (Mrk. 16:15-16 ; 1 Kor. 15:2-4 ; Mat. 28:19). Anak-anak belum mempunyai pengertian tentang dosa yang dihubungkan dengan pertobatan, maupun penebusan sehingga pada umumnya baptisan dilakukan untuk mereka yang berumur 12 tahun keatas.
GBI melakukan penyerahan anak-anak kecil seperti Tuhan Yesus diserahkan di bait Allah (Luk. 2:21 – 22), dan setelah umur 30 tahun, barulah dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk memenuhi seluruh kebenaran Firman.
Apa setelah Baptisan?
(Sumber: Materi Bimbingan Pra-Baptis GBI Tebet Barat Dalam)
A. PENDAHULUAN
Dalam Pengakuan Iman GBI pada alinea ke-6 disebutkan bahwa “setiap orang yang bertobat harus dibaptis secara selam dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus”.
Baptisan Air adalah salah satu Sakramen gerejawi sejak awal abad pertama. Dalam perkembangan pengajaran gereja terdapat perbedaan antara Gereja Roma Katholik yang melaksanakan tujuh Sakramen yaitu Baptisan Air, Eukaristi, Pernikahan, Perminyakan, Penguatan, Pengakuan Dosa dan Imamat, sedangkan Gereja Protestan melaksanakan dua Sakramen saja yaitu Baptisan Air dan Perjamuan Kudus.
Kata Sakramen berasal dari bahasa Latin “Sacramentum” yang mempunyai arti sejumlah uang yang ditetapkan dalam sebuah perkara di pengadilan dengan ketentuan yang menang, uangnya kembali padanya dan yang kalah uangnya tidak kembali, namun uang tersebut diberikan sebagai persembahan kepada allahnya. Dalam perkembangan selanjutnya istilah Sakramen dipakai dalam ketentaraan sebagai semacam sumpah ketaatan kepada komandan mereka, kemudian Kekristenan memakai istilah ini dengan pengertian janji ketaatan kepada Tuhan dan dipakai dalam terjemahan Vulgata dalam pengertian Gerika “musterion” yaitu semacam misteri (mengandung rahasia) yang tidak dapat dijelaskan secara nyata dan rasional, tetapi diterima sebagai kebenaran secara iman.
Sakramen mempunyai 3 komponen yaitu:
1. Visible sign : tanda yang kelihatan yang dapat dirasa oleh indera (senses) dan mempunyai arti spiritual yang dalam, seperti roti, anggur, air baptisan sebagai benda yang sacral/kudus dan sebagai tanda dan meterai (Kej. 9:12-13 ; 17:11 ; Roma 4:11)
2. Spiritual Sign : sebagai tanda anugerah dan dimeteraikan dalam Alkitab disebut “Covenant of Grace” (Kej. 9 : 12, 13 ; 17 : 11, Rm. 4 : 11).
3. Penyatuan antara tanda (sign) dengan benda yang diwakilinya menyatu dalam isi dari sakramen yang tidak berubah secara fisik. Dalam Perjamuan Kudus dilakukan sebagai tindakan iman, menerima roti sebagai tubuh dan anggur sebagai darah. Demikian dalam hal baptisan air diterima sebagai penguburan bersama kematian Tuhan dan dibangkitkan bersama kebangkitan Kristus serta mendapat hidup baru dalam Kristus (1 Kor. 15 : 20 – 22).
B. BAPTISAN
Bila kita membicarakan tentang baptisan, dalam Alkitab terdapat pelbagai baptisan. Seperti yang dikatakan dalam Ibrani 6:2, “yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan”. Setidaknya Alkitab membedakan adanya empat baptisan;
1. Baptisan Pertobatan
Baptisan ini diajarkan dan dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Dalam Matius 3:11a dikatakan bahwa: “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan”.
Dalam Markus 1:4 dijelaskan bahwa Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan “…bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”.
Dalam injil Lukas 3:3 dikatakan: “maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”.
2. Baptisan dalam Penderitaan
Baptisan ini diberi nama baptisan dalam penderitaan karena memang tidak disebutkan secara demikian dalam Alkitab, tetapi ini merupakan kesimpulan dalam Markus 10:38, dimana Yesus berkata: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima”. (Luk. 12:50) “Aku harus menerima baptisan dan betapakah susahnya hatiKu, sebelum hal itu berlangsung”.
3. Baptisan Air
Baptisan air atau Baptisan Kristen ini adalah yang biasa kita kerjakan untuk setiap orang yang percaya kepada Injil dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.
Dalam Markus 16:15-16, Yesus mengatakan : “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahkluk, siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”.
Dan dalam Matius 28:19 dikatakan: “karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
4. Baptisan Roh Kudus
Baptisan dalam Roh Kudus, biasa disingkat menjadi Baptisan Roh Kudus ini dibedakan dengan penerimaan Roh Kudus. Dalam Yohanes 20:22 dikatakan : “Dan sesudah berkata demikian Ia menghembusi mereka dan berkata : “Terimalah Roh Kudus”. Sedangkan dengan jelas dikatakan oleh Yohanes Pembaptis dalam Matius 3:11b: “Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api”.
Dalam Markus 1:8 dikatakan: “Aku membaptis kamu dengan ir, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus”. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus (Luk. 3:16b). Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus (Yoh. 1:33b). Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus (Kis. 1:5).
C. MAKNA BAPTISAN
Ada gereja menganggap bahwa baptisan merupakan syarat keanggotaan gereja bila belum dibaptis oleh gereja yang bersangkutan. Adapula yang menjadikan baptisan sebagai upaya penyembuhan atau perubahan karakter sehingga tanpa mengerti makna baptisan yang Alkitabiah menjadi sesuatu yang mistik.
Makna baptisan secara Alkitabiah dapat kita temukan didalam Alkitab (Rm. 6 : 3 – 11, Kol. 2 : 12, 1 Pet. 3 : 21). Dari ayat-ayat tersebut dapat diterangkan bahwa Baptisan adalah tindakan iman untuk melaksanakan kepercayaan kepada Injil bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, Ia dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ke-3 (1 Kor. 15:3a – 4) sehingga sesuai dengan penjelasan Roma 6:3-5. Maka makna baptisan adalah tindakan iman bahwa kehidupan lama dengan seluruh dosa kita dikuburkan bersama kematian dan penguburan Yesus Kristus dan kita dibangkitkan bersama dengan Yesus Kristus oleh kemuliaan Allah dan memeproleh hidup bariu didalam Yesus Kristus.
D. PELAKSANAAN BAPTISAN
Baptisan dilaksanakan dengan menyelamakan peserta baptisan sesuai dengan arti dan metode yang dilaksanakan dalam Alkitab tentu sesuai dengan arti kata perintah “Baptiste” artinya baptiskan mereka.
Matius 3 : 16: “Sesudah dibaptis, Yesus segera ‘keluar’ dari air” (bukan keluar dari sungai Yordan) air (Yun.) = udatos dan sungai = potamos. Dengan kesimpulan Yesus diselamkan ke dalam air sehingga Ia keluar dari air (Bd. Mrk. 1 : 9-10).
Kis. 8:38 – 39, dikatakan bahwa keduanya turun kedalam air dan Filipus membaptiskan dia, Dan ketika, mereka keluar dari air (anebesan ek tou hudatos = keluar dari dalam air, jelas mengandung arti penyelaman).
Baptisan selam memberi pengertian penguburan = dalam air, dan kebangkitan = keluar dari air (Rm. 6 : 3-4).
Sejajar dengan pengertian Baptis dalam PL diberikan 2 gambaran bahwa bumi dilanda air bah sebagai baptisan bumi (Kej. 7) dan bangsa Israel menyeberang Laut Teberau sebagai baptisan bangsa pilihan. Adapula tradisi penerimaan bangsa non-Yahudi yang masuk agama Yahudi harus dibaptis dengan penyelaman dalam air untuk penyucian dosa dan kehidupan non ke-Yahudiannya. Baptisan dalam terjemahan bahasa Belanda “doop” artinya celup, sama dengan arti kata bapto = celup, maka arti baptisan adalah celup, selam, masuk ke dalam air.
Bagaimana dengan istilah Percik ?
Kata “percik” (Yun.) Rantiso, erantisa, rantismos dalam Alkitab dihubungkan dengan pemercikkan darah dan dalam PL dihubungkan dengan pengkudusan sehingga dalam PB pun mempunyai kaitan dengan pengkudusan dan pengampunan (Ibr. 9:19-22 ; 9:13 ; 11:28 ; 12:24 ; 1 Pet.1:2) namun demikian dalam PB yang diperintahkan Tuhan adalah Baptisan yang secara harafiah berarti penyelaman atau pencelupan. Kesaksian Alkitab bagi orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus selalu dibaptis selam.
Bagaimana dengan bayi dan anak-anak kecil ?
Dalam Alktab, syarat untuk dibaptis adalah bertobat (Kis. 2:38) percaya dan menerima Yesus serta menjadi murid Tuhan (Mrk. 16:15-16 ; 1 Kor. 15:2-4 ; Mat. 28:19). Anak-anak belum mempunyai pengertian tentang dosa yang dihubungkan dengan pertobatan, maupun penebusan sehingga pada umumnya baptisan dilakukan untuk mereka yang berumur 12 tahun keatas.
GBI melakukan penyerahan anak-anak kecil seperti Tuhan Yesus diserahkan di bait Allah (Luk. 2:21 – 22), dan setelah umur 30 tahun, barulah dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk memenuhi seluruh kebenaran Firman.
Apa setelah Baptisan?